Pesona Pantai Kotajogo, Wisata Wajib Bila ke Nagekeo

Di Kabupaten Nagekeo, terdapat pantai indah dengan tebing batu yang serba putih. Panti h itu juga dibalut cerita melegenda yang peninggalannya masih dapat kita temui saat berkunjung. Sangat indah!

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Untuk mencapai Pantai Kotajogo, kita harus menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit dari Kota Mbay menggunakan kendaraan bermotor.

Sepanjang perjalanan, kita akan disugukan  bukit-bukit yang indah yang pada musim hujan adan ditumbugi rerumputan hijau dan saat musim kemarau, bukit-bukit indah itu akan beruba kering.

Bukit-bukit ini jadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengabadikan moment sepuasnya sebelum menuju Pantai Kotajogo.

- Advertisement -
Pantai Kotajogo
Bukit sepanjang perjalanan menuju pantai Kotajogo (foto. Pribadi)

Ketika sampai di Pantai Kotajogo, kita bisa langsung menikmati keindahan Pasir Putih dengan air laut yang begitu tenang dan pada sisi baratnya terbentang tebing batu Karst  Putih yang konon hanya  ada di Pantai Kotajogo.  Tebing batu Karst di Pantai ini membentuk melengkung yang dibentuk oleh ombak pantai.

Tebing yang tingginya mencapai 8 meter dengan lengkungan unik dari Pantai Kotajogo punya kontur permukaan yang cenderung halus dan  bercorak alami seperti susunan batu yang sangat eksotik.

Di hari-hari biasa, pengunjungnya tidak akan terlalu ramai dibanding hari libur. Pengunjung mengatakan daya tarik dan spot foto di Pantai Kotajogo yaitu tebing putih.

- Advertisement -

Keunikan lainnya dari Pantai Kotajogo yaitu adanya hutan Manggrove dengan akar-akar yang kokoh yang menambah kekhasan pantai ini. Tak jauh dari rimbunnya bakau, terdapat  Dermaga panjang yang kini jadi spot foto wajib pengunjung.

Pantai yang Indah

Wisata Pantai Kotajogo sangat recommended sekali untuk liburan keluarga karena memiliki ombak yang relatif kecil sehingga tidak hanya bisa oleh orang usia dewasa saja tetapi juga bisa juga di nikmati oleh anak-anak.

Destinasi Wisata ini memiliki banyak keunggulan karna tidak hanya tentang keindahannya saja namun dicela bebatuan karts itu menjadi tempat tinggal sekelompok burung walet.
Jalan masuk ke Pantai Kotajogo belum di aspal,tetapi sudah mulai lapisi batu cadas yang di ratakan menggunakan alat berat.

- Advertisement -
Baca Juga :  Pantai Ponnori, Pantai Kecil Penghangat Hubungan
Pesona Pantai Kotajogo
Pasir Putih Kotajogo (Foto: pribadi)

Disana sini, tampak gundukan tanah yang belum selesai ditebarkan. Tentu saja ini pekerjaan besar yang butuh biaya karena, area itu adalah rawa-rawa. Perlu banyak tanah dan batu agar bisa menjadi padat dan tidak tergenang air.

Kemudian terdapat dermaga atau jembatan pelangi yang membelah hutan Bakau dengan panjang sekitar 100 meter kedalam laut. Menambah keindahan eksotik dari jembatan warna warni itu. Meski demikian keadaannya, setidaknya pantai cantik ini sudah ada sentuhan penataan.

Di Pantai Kotajogo juga terdapat beberapa Lopo dan toilet tetapi sayangnya di belakang toilet terdapat banyak sampah pelastik. Rupanya, penanganan sampah belum jadi perhatian utama disini.

Dan ketika kita berdiri di tebing batu putih kemudian mengarahkan pandangan kelaut, kita bisa melihat dua gundukan patung. Konon, gundukan patung itu adalah jelmaan dua bersaudara yang bernama Lelu dan Ngole yang mandi dan tenggelam di Tiwu Toto, sebuah telaga dekat kampung Toto yang terletak kurang lebih dikentinggian 1000 MDPL.

Pesona Pantai Kotajogo
Tebing putih yang penuh dengan coret-coretan. (Foto: Pribadi)

Kampung Toto adalah kampung induk yang berada di tenggah-tenggah pulau Flores. Dari sini kita k dapat melihat laut Flores dan laut Sawu dengan jelas dari atas puncaknya. Lengenda itu telah menjadi narasi pemanis yang dapat membuat pantai ini semakin banyak di minati banyak pengunjung.

Sangat di sayangkan, pesona unik pantai ini tidak di rawat dimana bagian tebing batuan putih terdapat coret-coretan orng yang bertanggung jawab.

Namun, dari hasil coret- coretan diatas dapat disimpulkan pelakunya tidak lain adalah pengunjung atau wisatawan lokal. Sangat miris ketika pemerintah berjuang untuk menatanya, tetapi disisi lain para pengunjung justru ramai-ramai merusaknya.

- Advertisement -