Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi destinasi favorit yang menarik ribuan wisatawan, baik lokal maupun internasional. Daya tarik alam, budaya, dan kehidupan masyarakatnya selalu berhasil memukau pengunjung. Inilah mengapa tempat wisata di NTT selalu ramai dikunjungi.
Salah satu pulau yang semakin populer di kalangan wisatawan adalah Pulau Alor. Pulau ini terkenal karena keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Berkat peran media sosial, keindahan Pulau Alor telah tersebar ke seluruh dunia.
Salah satu objek wisata yang kini menjadi sorotan adalah sumber air panas Tuti Adagae. Tuti Adagae, yang oleh masyarakat setempat disebut “air Keudara,” merupakan geyser alami, di mana air panas dari dalam tanah menyembur ke atas seperti air mancur.
Bagaimana Cara ke Sana?
Untuk mencapai Tuti Adagae, Anda perlu menempuh perjalanan sekitar 40 km dari pusat Alor, atau sekitar 1 jam 15 menit. Rute ini akan membawa Anda melintasi pesisir utara Alor hingga sampai di Desa Adagae, Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor, NTT.
Meskipun perjalanannya cukup jauh, pemandangan indah sepanjang perjalanan pasti akan membuat perjalanan terasa menyenangkan. Anda bisa menikmati pemandangan laut biru, pepohonan hijau, dan tebing-tebing yang menjulang tinggi.
Titik sumber air panas ini tidak berada di pinggir jalan utama. Anda harus berjalan kaki dari area parkir menuju lokasi. Di sekitar tempat tersebut terdapat penanda berupa pohon besar dan lapangan luas. Jika menemukan penanda ini, berarti Anda berada di jalur yang benar.
Menuju Sumber Air Panas
Dari lokasi parkir, Anda akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Jika berkunjung saat musim panas, perjalanan ini akan terasa menyenangkan meski cuaca panas. Rute menuju sumber air dikelilingi pepohonan, seperti pohon kenari, yang menawarkan keteduhan.
Ada tiga titik mata air di sini. Titik pertama lebih besar, dan Anda bisa mendengar suara semburannya dari kejauhan. Pemandangannya unik, dengan bebatuan licin yang dialiri air berwarna kecokelatan, menciptakan suasana yang seolah berada di planet lain.
Menariknya, bebatuan di sekitar mata air ini terbentuk melalui proses alami yang melibatkan susunan batu-batu kecil yang ditempatkan oleh pengunjung, lalu diproses oleh kandungan kimia dari air panas.
Meskipun mata air panas ini mengandung belerang, aroma belerangnya tidak terlalu menyengat seperti tempat serupa lainnya. Penduduk setempat percaya bahwa air di sini dapat menyembuhkan penyakit kulit dan memberikan efek awet muda. Namun, pengunjung harus tetap berhati-hati karena suhu air bisa mencapai hingga 90°C.