Makamba Makimbi, Kepercayaan Asli Suku Mbojo Ratusan Tahun Silam

Kepercayaan Makamba Makimbi bahwa roh leluhur yang paling suci yaitu Waro dan Parafu yang berasal dari jiwa suci para Ncuhi yang telah meninggal.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Di belantara waktu sebelum jejak Hindu dan Islam menapak di tanah Bima, sebuah kepercayaan kuno telah mengakar di kalangan masyarakat Suku Mbojo. Kepercayaan ini dikenal sebagai Makamba Makimbi, sebuah ajaran yang menghubungkan manusia dengan para leluhur melalui alam dan benda-benda suci.

Kepercayaan Makamba Makimbi memegang teguh keyakinan bahwa roh-roh leluhur mendiami benda-benda dan tumbuhan, sehingga menjadikannya keramat. Masyarakat Bima menyebut roh suci ini sebagai ‘Waro‘ dan ‘Parafu‘. Ajaran ini dipimpin oleh figur spiritual bernama ‘Sando‘, yang memiliki kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan dunia roh melalui mantra dan sesaji.

Ritual ‘Ala Cece’, dimana para peserta dapat mengalami kesurupan sebagai bentuk komunikasi dengan roh leluhur, menjadi bagian penting dari upacara ini. Sando dan Ncuhi, pemimpin tertinggi dalam kepercayaan ini, memainkan peran signifikan dalam setiap upacara. Ncuhi juga merangkap sebagai kepala suku dan bertanggung jawab memanggil roh untuk berkomunikasi.

- Advertisement -

Dalam ajaran ini, dipercayai ada tiga dewa utama yaitu Dewa Langi, Dewa Oi, dan Dewa Mango, yang dipercaya mengatur alam dan memberikan berkah bagi kehidupan. Salah satu catatan sejarah yang menyinggung ini adalah ekspedisi Johannes Elbert pada tahun 1911. Meskipun demikian, ajaran ini berangsur hilang seiring dengan masuknya Islam ke tanah Bima.

Makamba Makimbi telah menurun menjadi filosofi kehidupan yang disebut ‘Fitua‘ dan ‘Ngaji Tua‘, yang fokus pada pengembangan spiritual dan nilai-nilai kehidupan. Pada masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, ajaran ini masih dianggap penting dan terus dikaji meskipun sebagian besar telah tergantikan oleh ajaran agama lain.

Meski jejak Makamba Makimbi perlahan memudar seiring waktu, warisan spiritual ini menyimpan nilai filosofis yang mendalam bagi masyarakat Bima. Seperti banyak tradisi lainnya, ia berfungsi sebagai pengingat akan hubungan manusia dengan alam dan leluhur, menjaga keseimbangan antara masa lalu dan masa kini.

Baca Juga :  Tradisi Sabung Ayam di Nusantara dan Asal Usulnya
- Advertisement -
WhatsApp Icon Dimensi Indonesia Hadir di WhatsApp Channel Follow