Benteng dan Meriam
Perjalanan pun berlanjut ke desa Adonara, awal pusat kerajaan Adonara kurun 1600-1780. Wilayah ini berada di atas bukit karang, berhadapan dengan laut utara. Dari ketinggian kampung Adonara, pulau Flores terlihat di pelupuk mata.
Ujung jalan masuk, tak jauh dari kantor desa Adonara di bagian barat jalan terdapat sebuah bangunan tua dari bebatuan. Bangunan ini biasa dinamakan benteng Portugis.
Bangunan ini memang disebut benteng Portugis dan sepertinya dibangun oleh orang Portugis. Dulunya benteng dibangun keliling kampung mengitari tebing yang berhadapan dengan laut.
Di ujung utara tebing tersebut terdapat gua yang dulunya dipakai sebagai tempat bersembunyi saat berperang menghadapi musuh. Di sekeliling kampung juga ditanami pohon Kaktus sebagai pagar dan melindungi kampung.
Di dalam benteng setinggi lima meter itu terdapat sebuah lubang. Di ujung lubang ditaruh dua buah meriam yang moncongnya menghadap ke arah luar kampung.
Meriam tua berdiameter pangkal 30 cm banyak bertebaran di perkampungan Adonara ini. Meriam berbahan besi bertuliskan bahasa Portugis, sedangkan meriam berbahan kuningan bertuliskan huruf Arab.
Sayangnya, meriam-meriam tua banyak yang tidak terawat dan dibiarkan bertebaran dimana-mana. Bahkan benteng pun dibongkar masyarakat agar ada jalan keluar dari kampung tersebut.
Reperensi:
- Â Sejarah kerajaan Adonara di Wiki:Â link
- Sejarah kerajaan Adonara: https://www.facebook.com/notes/pemuda-adonara-bangkit/sejarah-raja-adonara/909786562379012
- Sejarah kerajaan Adonara:Â https://ikrampoetra.wordpress.com/2012/08/04/sejarah-kerajaan-adonara/
- Sejarah kerajaan Adonara:Â http://lewobahan.blogspot.co.id/2014/08/sejarah-kerajaan-adonara-sejarah-lokal.html