Istana Dalam Loka, Arsitekturnya Menyimbolkan Syariat Islam

Bangunan yang luasnya mencapai luas 696,98 m2 ini berdiri dengan ditopang oleh 99 tiang yang melambangkan 99 sifat Allah (asmaulhusna) dalam ajaran Agama Islam.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Ruang sidang terletak di bagian belakang Bala Rea. Selain digunakan untuk bersidang, pada malam hari ruangan ini juga dijadikan tempat tidur para dayang. Kamar mandi terletak di luar ruangan induk yang memanjang dari kamar peraduan raja hingga kamar permaisuri.

Bala Bulo terletak di samping Lunyuk Mas dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai tempat bermain anak-anak raja yang masih kecil, dan lantai kedua berfungsi sebagai tempat menyaksikan pertunjukan di lapangan istana bagi permaisuri dan istri para bangsawan.

Pada lantai dua istana, terdapat ruangan memanjang seperti panggung setinggi 125 sentimenter yang disebut Ambin. Di bawah kolong Ambin ditempatkan perbekalan untuk menyimpan padi, jagung dan kacang hijau untuk makan sultan. Makanan itu berasal dari persembahan rakyat.

- Advertisement -

Kemudian di atas ambin terdapat tempat para putri bercengkerama dan menenun. Pada perayaan atau keramaian, mereka menyaksikan keramaian dari jendela lantai dua beralas lantai Ambin.

Keunikan Istana Dalam Loka adalah arsitekturnya yang menyimbolkan syariat Islam. Hasanudin menyebut konsep arsitektur istana terdapat Bangkung yaitu hiasan ujung atap dari mahluk perlambang Heraldis.

Ornamen berbentuk kepala manusia berbadan kuda, tapi distilisasi dengan ornamen tumbuh-tumbuhan sehingga tidak tampak apakah manusia atau hewan–mengikuti ajaran Islam untuk tidak membuat patung hewan atau manusia. ‘’Inilah perlambangan sebagai hablun minaallah. Hubungan antar manusia dengan Allah,’

- Advertisement -

Sedangkan pada sisi atap bagian luar terdapat ukiran buah nanas, ujungnya menghadap ke bawah sebagai simbol hablun minannas–hubungan antar manusia. Atap istana yang kembar merupakan simbol dari Syahadain dan syahadat Rasul.

Secara konsep dilihat dari pinggir timur, bentuknya seperti lafas Allah. Dari ruang dapur yang disebut Sanapir atau Kandawari itu bangunan induk sampai ke ujung tangga bentuknya lafas Allah.

Baca Juga :  Asal Usul Kota Ponorogo, Dahulu Bernama Pramono Rogo

Istana Dalam Loka memiliki pintu besar berjumlah 17 yang menyimbolkan jumlah rakaat salat sehari semalam. Sementara jendela berjumlah 44 adalah angka keramat kehidupan Tau Samawa (etnis Sumbawa).

- Advertisement -

Diluar bangunan Bala Rea yang kini dikenal sebagai Dalam Loka, sebagai kesatuan dari keseluruhan komplek Istana (Dalam). Pada zaman dahulu masih terdapat beberapa bagian penting istana, yakni Keban Alas (kebun istana), Bala Buko (gapura) tembok istana, Bale Jam (rumah jam), tempat khusus diletakannya lonceng kerajaan. Sehingga Rumah Adat tersebut menjadi tujuan wisata dalam Negeri maupun luar Negeri.

Rute Istana Dalam Loka 

Lokasi dari Istana Dalam Loka beralamat di Seketeng, Kec. Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, NTB.

Mengingat letaknya yang strategis dalam kawasan Seketeng di pusat Kota Sumbawa Besar. Hanya 2,5 km dari letak Bandara Sultan Kaharruddin. Setelah itu ambil arah tenggara di Jl. Garuda Menuju Gg. Rafasas.

Di bundaran, ambil jalan keluar ke-2 menuju Jl. Diponegoro/Jl. Garuda/Jl Linta Sumbawa-Bima. Selanjutnya belok kiri ke Jl. Lintas Sumbawa-Bima/Jl. Yos Sudarso. Lalu belok kembali ke kanan ke Jl. Sudirman dan terakhir belok kiri. Istana Dalam Loka akan berada di sebelah kanan.

- Advertisement -