Secara administratif berada di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung ini memliki tiga puncak yaitu Nuaf Muna, Nuaf Nefomasi dan Nuaf Nupala dan merupakan Cagar Alam Gunung Mutis yang terkenal dengan kekayaan marmernya.
Suhu berkisar antara 14’C – 29’C, dan pada kondisi ekstrem dapat turun hingga 9’C yaitu pada bulan Juli hingga pertengahan Agustus dimana rentang waktu ini merupakan puncak kemarau yang membawa udara dingin kering dari periode angin timuran.
Masyarakat yang tinggal di kawasan gunung ini menyebut marmer itu dengan sebutan Faut Kanaf atau batu nama. Masyarakat yang menghuninya adalah salah satu suku tertua di NTT yaitu Suku Dawan. Vegetasi di Gunung Mutis merupakan tipe hutan homogen dataran tinggi dengan kerapatan sedang yang didominasi oleh flora ampupu dan cendana. Selain itu juga terdapat beragam jenis tanaman lain seperti paku-pakuan, rumput-rumputan, bonsai dll.
Fauna di Gunung Mutis diantaranya Rusa timor, Kuskus, Biawak timor, Ular sanca timor, punai timor, betet timor, dll. Pendakian ke puncak gunung ini dimulai dengan menempuh perjalanan dari Kota Kupang ke Soe sejauh 110 KM. Dari Soe dilanjutkan perjalanan menuju Fatumnasi yang berjarak sekitar 40 Km dengan medan jalan yang belum baik. Desa ini merupakan desa wisata yang menjadi titik kumpul para pendaki.
Sepanjang jalur pendakian menuju puncak gunung ini memiliki 3 pos. Puncak Mutis berada dalam kawasan hutan dan hanya ada satu batu penanda bertuliskan 2.427 mdpl. Umumnya pendakian menuju puncak ditempuh dalam waktu 3-4 jam.