FOTO: Kerajaan Nagekeo Tahun 1919

Arti kata Nagekeo memiliki arti tersendiri. Nage artinya asam, dan Keo artinya jagung.

*Klik untuk melihat.
WhatsApp Icon Dimensi Indonesia Hadir di WhatsApp Channel Follow
| www.dimensiindonesia.com | cerita Indonesia tentang keindahan alamnya, keunikan dan keberagaman budayanya |

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Pada tahun 1919, kawasan Nage dan Keo di Pulau Flores menyatu dalam kerajaan baru. Ini adalah kisah tentang bagaimana pengaruh kolonial Belanda membentuk lanskap sosial dan politik di daerah ini, hasil dari kebijakan mereka yang bertujuan untuk mengontrol wilayah melalui penggabungan kekuatan lokal. Raja pertama dari Kerajaan Nagekeo, Roga Ngole, memimpin pada masa ketika sistem tradisional digantikan oleh struktur administrasi kolonial.

Setelahnya, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya, Yosep Djuwa Dobe Ngole hingga tahun 1959. Indonesia saat itu mulai mengatur ulang pembagian administratifnya seiring dengan proses dekolonisasi.

Kerajaan Nage, berpusat di Boawae, adalah salah satu wilayah penting di Nusa Tenggara Timur, bahkan sebelum penggabungan dengan Keo. Lokasinya berada di Pulau Flores yang kaya dengan sejarah dan budaya.

- Iklan -

Pemerintah kolonial Belanda, yang berhasil menundukkan Flores tahun 1910, membawa perubahan besar terhadap tata pemerintahan lokal. Sistem tradisional berkelompok seperti ‘ulu eko’ dan ‘ili woe’ perlahan digantikan oleh ‘Zelfbesturende Lanschap’, suatu bentuk pemerintahan mandiri yang lebih terorganisir menurut standar kolonial.

Para pemimpin lokal, termasuk Roga Ngole, diangkat sebagai ‘zelfbestuurder’ atau penguasa lokal oleh Belanda, yang sering kali memilih pemimpin dari kalangan berpengaruh. Penunjukan ini menggambarkan campur tangan Belanda dalam urusan lokal dan upaya mereka mengintegrasikan wilayah ini ke dalam imperium kolonial mereka.

Meski di bawah bayang-bayang kolonisasi, Kerajaan Nagekeo tetap berdiri sebagai simbol keberanian dan adaptasi masyarakat lokal dalam menghadapi arus perubahan zaman. Di bawah kepemimpinan asli mereka, mereka berhasil mempertahankan identitas mereka di tengah perubahan yang dibawa oleh kolonialisme.

- Iklan -

Kerajaan Nagekeo adalah hasil fusinya sejarah panjang dan kuatnya pengaruh kolonial yang menyatukan dua kerajaan tersebut dalam satu entitas. Kisah ini menginspirasi kita untuk memahami bagaimana masyarakat lokal menjaga jati diri mereka meskipun di tengah tekanan besar dari luar.

Baca Juga :  Belis, Mas Kawin Perkawinan Masyarakat Nagekeo

FOTO: Kerajaan Nagekeo Tahun 1919

- Iklan -

Mau lihat keindahan Indonesia lainnya?
Yuk tekan tombolnya!

BAGIKAN