Di sudut terpencil Pulau Sumba, tersembunyi sebuah anomali alam yang seolah tidak berasal dari dunia ini. Danau Weekuri, sebuah laguna air asin yang berbatasan langsung dengan laut, berdiri sebagai cermin biru kehijauan yang tampak seperti portal menuju dimensi lain.
Airnya begitu jernih hingga dasar berpasir putihnya terlihat seolah tanpa batas, membiaskan cahaya matahari menjadi spektrum warna yang tak terlukiskan. Seakan memiliki kehidupan sendiri, riak halus di permukaannya membentuk pola-pola misterius, sementara angin membawa bisikan lembut dari rimbunnya pepohonan yang mengelilinginya.
Dari langit, burung-burung melintas, mungkin bukan sekadar terbang, tetapi mengamati keindahan yang mereka anggap sebagai oasis tersembunyi. Weekuri, atau dalam bahasa lokal disebut Waikuri, bukanlah sekadar genangan air biasa. Ia adalah entitas hidup, tercipta oleh perpaduan kekuatan geologi dan waktu.
Terletak di Desa Kalenarogo, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Weekuri berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Tambolaka. Perjalanan menuju ke sana seakan perjalanan menembus batas antara dunia nyata dan sebuah negeri impian, melewati jalan pesisir yang membentang di antara hamparan laut dan gugusan batu karang purba.
Lihat postingan ini di Instagram
Dikelilingi oleh dinding-dinding karang yang menjulang, Weekuri seakan benteng alami yang melindungi keheningannya. Keberadaannya bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan cerita dari masa lalu. Konon, dahulu kala, hutan di sekitar danau ini menjadi rumah bagi kawanan kera yang kini telah menjadi bagian dari legenda.
Tak hanya itu, di masa peperangan yang pernah membayangi Pulau Sumba, Weekuri menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang mencari keselamatan di antara pepohonan dan bebatuan karang. Keheningannya saat itu bukanlah keindahan semata, tetapi sebuah perisai yang menyelamatkan nyawa.
Berjalan di sepanjang jembatan kayu yang membentang di atas danau, pengunjung seakan menjadi penjelajah di sebuah planet asing. Dari gardu pandang, pemandangan terbuka memperlihatkan sebuah lanskap yang sulit dipercaya adalah bagian dari Bumi ini. Di kejauhan, batas antara air dan langit tampak membaur, menciptakan ilusi dimensi lain yang hanya dapat dijangkau oleh imajinasi.
Saat senja mulai menjelang, keajaiban lain pun terungkap. Langit yang berubah warna menjadi ungu dan oranye menciptakan refleksi di permukaan danau, seolah membuka gerbang menuju galaksi yang tak dikenal. Cahaya matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat membiaskan warna-warna yang tak terdefinisikan oleh spektrum biasa, menjadikan setiap momen di sini terasa seperti bagian dari simulasi yang dibuat dengan ketelitian luar biasa.
Bagi mereka yang datang di waktu yang tepat, Weekuri bukan hanya sekadar tempat, tetapi pengalaman yang menyentuh batas-batas realitas. Ia adalah sepenggal surga yang terselip di sudut Indonesia, sebuah keajaiban yang mengajarkan bahwa di dunia ini, ada tempat-tempat yang terlalu indah untuk hanya sekadar diceritakan. Danau Weekuri bukan sekadar genangan air; ia adalah portal menuju kekaguman, rasa syukur, dan misteri yang belum sepenuhnya terungkap.
