Buvu Kodi. Di tepian pantai dan sungai di Sulawesi Tengah, masyarakat nelayan mengandalkan penangkapan ikan sebagai sumber penghidupan utama. Meski terkesan tradisional dan sederhana, metode ini mewakili warisan leluhur yang penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Buvu Kodi adalah alat penangkap ikan tradisional yang unik, digunakan khususnya di muara sungai. Alat ini dirancang untuk menangkap ikan berukuran kecil seperti ikan duo atau rono. Dengan bentuk yang hampir menyerupai salaka namun berukuran lebih kecil, alat ini menjadi pilihan tepat untuk perairan sungai yang dangkal dan tenang.
Terbuat dari lidi dengan anyaman rotan kecil, Buvu Kodi memiliki kepala berbentuk silinder dengan dua ujung berbeda. Ujung yang lebih besar memiliki lubang kecil yang memungkinkan ikan masuk, sementara ujung lainnya lebih kecil dan ditutup untuk menampung hasil tangkapan. Desain ini mencerminkan keterampilan tangan yang teliti dan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam komunitas nelayan, penggunaan Buvu Kodi tak hanya sekadar teknik penangkapan ikan, tetapi juga bagian dari siklus kehidupan tradisional yang dipertahankan. Ketiadaan teknologi modern dalam proses ini meningkatkan rasa hormat terhadap alam dan hasil laut yang mereka dapatkan, mengingatkan akan keterhubungan manusia dengan ekosistem sekitarnya.
Meski mungkin tampak sederhana, teknik ini memerlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang perilaku ikan serta lingkungan perairan setempat. Para nelayan harus memahami dengan tepat kapan dan di mana Buvu Kodi harus dipasang untuk mendapatkan hasil optimal. Ini tak hanya menuntut keterampilan praktis, tetapi juga kesadaran tinggi terhadap perubahan alami dalam lingkungan mereka.
Masyarakat Sulawesi Tengah dengan Buvu Kodi-nya menunjukkan betapa pentingnya melestarikan tradisi sekaligus hidup selaras dengan alam. Teknologi modern mungkin berkembang pesat, namun warisan budaya ini terus menjadi sumber penghidupan dan kebanggaan komunitas lokal.
