Asal Usul Nama Garut, Berawal dari Salah Pengucapan Orang Belanda “Gagarut”

Kala itu, Kabupaten  Limbangan dibubarkan karena produksi kopi dari daerah itu terus merosot, hingga akhirnya menyentuh titik paling rendah, serta bupatinya yang menolak perintah menanam nila (indigo).

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Berita tentang keindahan Garut tersebar ke seluruh dunia. Hal itu menjadikan Garut sebagai salah satu destinasi wisata.

Penetapan Hari Jadi Garut

Asal Usul Nama Garut. Sebagaimana kesepakatan, hari jadi Garut ditetapkan jatuh pada 7 Mei 1913. Tanggal itu menjadi momen pergantian nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabuapten Garut, sekaligus saat Garut mulai dibuka dan dibangun.

Mulai tahun 1963, hari jadi Garut diperingati setiap 15 September, mengacu pada temuan Tim Pencari Fakta Sejarah. Pada 15 September 1813, Tim Pencari Fakta Sejarah menemukan tulisan yang tertera di jembatan Leuwidaun sebelum direnovasi.

- Advertisement -

Keyakinan masyarakat terhadap dasar penetapan hari jadi Garut pun berubah. Dalam Perda Kabupaten Garut No. 30 Tahun 2011 tentang Hari Jadi Garut, dinyatakan bahwa hari jadi Garut dipandang lebih tepat pada tanggal 16 Februari 1813.

Penelusuran soal hari jadi Garut berpijak pada pertanyaan seputar kapan pertama kali muncul nama Garut.

Garut disebut bermula dari kata “ngabaladah” yang dilontarkan saat Bupati Kabupaten Limbangan yang memerintahkan pencarian daerah baru untuk ibu kota, R. A. A. Adiwijaya, dilantik pada 16 Februari 1813.

- Advertisement -

Selain itu, peletakan batu pertama saat pembangunan Jembatan Leuwidaun terjadi pada 15 September 1918.

Dengan demikian, asal mula tercetus kata “Garut” diyakini terjadi antara 16 Februari 1813 sampai 15 Maret 1918. Itulah Asal Usul Nama Garut.

Baca Juga :  Gereja Fanorotodo, Saksi Bisu Jejak Kristen Protestan di Nias
- Advertisement -