Es Buah adalah salah makanan yang sangat identik dengan bulan Ramadan di Indonesia. Ramadan akan terasa kurang jika tak ada es buah di atas meja. Namun, sebenarnya kuliner khas bulan puasa ada beragam jenis, lho.
Hampir setiap daerah memiliki setidaknya satu kuliner andalan yang wajib ada untuk santap sahur ataupun berbuka puasa. Berikut ini adalah beberapa menu paling populer di berbagai daerah ketika bulan puasa.
9 Kuliner Khas Ramadan
Kicak – Daerah Istimewa Yogyakarta
Selama bulan puasa, pasar jajanan Ramadan rutin dibuka di Kampung Kauman, Yogyakarta dan sudah menjadi sebuah tradisi dari tahun ke tahun. Di pasar tersebut ada banyak sekali takjil dan kuliner khas bulan puasa yang cocok disantap untuk berbuka, yang sangat legendaris adalah kicak.
Takjil dengan rasa manis bercampur gurih ini dibuat dari ketan yang diberi santan, nangka, dan kelapa parut. Dulunya, kicak tidak dibuat dari ketan melainkan singkong, namun ada sedikit perubahan pada bahan utamanya.
Bagaimana kicak dapat menjadi kuliner khas populer? Menurut cerita masyarakat lokal, takjil ini pertama dibuat pada tahun 1970-an oleh Mbah Wono. Waktu itu Mbah Wono menjual kicak di pasar sore yang lokasinya ada di Kauman. Karena banyak yang menyukainya sebagai takjil, akhirnya kicak kian populer dan menjadi makanan khas Yogyakarta hingga sekarang.
Mi Glosor – Bogor, Jawa Barat
Di kota Bogor, Jawa Barat, menu berbuka puasa yang sangat populer adalah mi glosor. Sepanjang bulan puasa, penjual mi glosor akan meningkat. Kamu dapat menemukannya dengan mudah di pinggir jalan atau di pasar takjil.
Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa dinamai mi glosor? Nama tersebut diambil karena mi yang menjadi bahan utamanya memiliki tekstur sangat licin sehingga sangat mudah ditelan seperti meluncur begitu saja di tenggorokan. Tekstur licin itu didapatkan karena bahan pembuatan mi bukan tepung terigu tetapi tepung singkong atau aci.
Bongko kopyor – Gresik, Jawa Timur
Kamu perna mendengar tentang bongko kopyor alias bubur nangka dan kelapa kopyor? Ini adalah takjil yang sangat terkenal khususnya di Gresik, Jawa Timur. Makanan ini terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.
Bongko kopyor juga mudah ditemukan di pinggir jalan ketika bulan Ramadan. Namun, makanan ini cukup sulit dijumpai ketika hari-hari biasa.
Sotong pangkong – Pontianak, Kalimantan Barat
Jika kamu memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat selama bulan Ramadan, jangan lupa untuk mencicipi sotong pangkong. Sajian ini menggunakan cumi sebagai bahan utama. Yang menjadi daya tarik adalah cumi tersebut tidak digoreng tapi dipanggang. Namun, sebelum itu, cumi sudah terlebih dahulu dijemur hingga kering.
Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang akan dipukul-pukul dengan palu. Tujuannya agar daging lebih empuk dan mudah dikunyah. Sotong pangkong umumnya disantap bersama bumbu kacang atau diolah dengan bumbu pedas manis.
Barongko – Makassar, Sulawesi Selatan
Barongko adalah makanan khas Suku Bugis, Makassar. Rasanya yang manis dan gurih sangat pas disantap untuk berbuka puasa. Bahan yang digunakan untuk mengolah barongko antara lain pisang, telur, santan, gula pasir, dan garam.
Bahan-bahan tersebut dihaluskan dan dicampur. Setelah itu, adonan akan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Untuk yang suka berbuka puasa dengan makanan dingin, barongko dapat dimasukkan ke dalam kulkas dulu dan takjil ini bisa dikeluarkan saat sudah mendekati waktu berbuka. Pokoknya lezat deh.
Ketan bintul – Banten
Menu yang telah ada sejak abad ke-16 ini terbuat dari ketan dan diberi taburan serundeng (kelapa parut yang disangrai dengan berbagai rempah-rempah). Selain itu, ada cerita yang berkembang di masyarakat lokal yang menyebutkan bahwa dulu Sultan Banten sangat menyukai ketan bintul untuk berbuka puasa.