Belacan Depik
Belacan Depik adalah salah satu masakan khas Tanoh Gayo yang memanfaatkan ikan depik sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan belacan pada umumnya, yang menggunakan ikan laut sebagai bahan dasar, belacan depik dihasilkan dari fermentasi ikan depik yang dicampur dengan nangka rebus. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa yang unik, yang biasanya digunakan sebagai campuran untuk sambal.
Sekilas, belacan depik mungkin akan terlihat mirip dengan terasi, namun ada perbedaan mencolok. Ikan depik, yang merupakan ikan air tawar dari Danau Lut Tawar, membuat belacan ini tidak memiliki rasa amis seperti halnya terasi yang berasal dari ikan laut.
Sebaliknya, belacan depik memiliki rasa yang lebih lembut dan gurih, dengan aroma yang khas dan sangat berbeda. Penggunaan belacan depik dalam sambal memberikan kedalaman rasa yang menggugah, menciptakan sensasi yang berbeda dari sambal tradisional lainnya.
Tenaruh Dedah
Tenaruh Dedah adalah sajian telur khas Gayo yang dimasak dengan cara yang sangat sederhana namun penuh rasa. Telur, yang umumnya adalah telur bebek—meskipun telur ayam juga sering digunakan—dimasak di atas daun pisang tanpa menggunakan air atau minyak.
Proses pemasakan ini, yang dibumbui dengan garam, bawang merah, dan cabai sesuai selera, menghasilkan rasa yang gurih dan kaya. Tenaruh Dedah sering dijadikan santapan pagi yang nikmat dan menghangatkan, memberikan energi untuk memulai aktivitas sehari-hari.
Gutel Kemul
Gutel Kemul adalah jenis kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, beras, kelapa, dan gula, menciptakan tekstur yang kenyal dan manis. Kue ini menjadi camilan yang sempurna untuk menemani waktu minum kopi atau sebagai sarapan pagi yang mengenyangkan.
Gumpalan beras yang dibungkus dengan daun pandan memberikan aroma khas yang menggoda. Selain itu, Gutel Kemul sering kali menjadi bekal yang dibawa oleh masyarakat Gayo ketika mereka beraktivitas sehari-hari, baik itu saat pergi ke sawah, kebun, atau mencari ikan di danau, menjadikannya bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka.