17 Kuliner Khas Sulawesi Utara, Dari Kawok hingga Paniki

Sulawesi Utara menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya jiwa dengan keanekaragaman budaya. Berikan diri Anda kesempatan untuk menjelajahi kuliner khas ini dan temukan sensasi baru di setiap suapan.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Sulawesi Utara dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena ragam kulinernya yang unik. Daerah ini menawarkan berbagai hidangan dengan cita rasa yang khas dan mengesankan, mengundang siapa saja untuk mencicipinya. Dari makanan khas hingga yang ekstrem, keanekaragaman kuliner di sini sungguh menggugah selera.

Saat berkunjung ke Sulawesi Utara, Anda akan menemukan bahwa setiap sudut daerah ini memiliki sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan. Beberapa di antaranya bahkan menjadi ikon kuliner yang terkenal hingga ke mancanegara. Tidak heran jika wisata kuliner menjadi salah satu daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan.

Tinutuan: Bubur Manado yang Mengenyangkan

- Advertisement -

Tinutuan, dikenal juga sebagai bubur Manado, adalah hidangan sarapan yang sangat populer di Sulawesi Utara. Dibuat dari campuran labu, singkong, dan beras, tinutuan disajikan dengan berbagai jenis sayuran segar seperti jagung, kangkung, dan kemangi.

Hidangan ini menawarkan cita rasa yang kaya dan tekstur yang beragam. Pengunjung dapat menikmati tinutuan di pusat kuliner Jalan Wakeke, sebuah lokasi favorit di Kota Manado.

Klapertart: Warisan Belanda dengan Sentuhan Lokal

- Advertisement -

Klapertart adalah salah satu kue yang berasal dari masa kolonial Belanda dan kini menjadi kuliner khas Sulawesi Utara. Terbuat dari tepung terigu, mentega, susu, telur, dan santan yang dipadukan dengan daging kelapa muda, klapertart hadir dalam dua varian. Ada yang lembut seperti puding dan ada yang padat seperti kue pada umumnya.

Keunikan klapertart terletak pada teksturnya yang lembut dan cita rasa manis yang kaya. Kue ini bisa dinikmati kapan saja, baik sebagai pencuci mulut maupun camilan.

Baca Juga :  Golla Kambu, Panganan Khas Mandar yang Rasanya Manis Banget

Saut: Sajian Unik dari Batang Pisang Muda

- Advertisement -

Saut adalah hidangan yang terbuat dari bagian dalam batang pisang muda. Proses pembuatannya cukup unik, di mana batang pisang dipotong halus dan dicampur dengan bumbu khas, lalu dimasak dalam bambu selama beberapa jam.

Dengan tambahan daging ikan atau ayam, saut menyajikan rasa yang kaya dan menarik. Hidangan ini sering disajikan sebagai menu dalam acara pernikahan di Minahasa, memberikan sentuhan tradisional yang berkesan.

Rasa gurih dan sedikit manis saut membuatnya menjadi favorit di berbagai acara, dan cara memasaknya dalam bambu menambah keunikan kuliner ini.

Nasi Jaha: Makanan Penuh Makna dalam Tradisi

Nasi jaha, atau nasi jahe, adalah hidangan yang menggunakan beras ketan dan santan kelapa sebagai bahan utama. Proses memasaknya sangat tradisional, dengan cara dibakar dalam bambu yang dilapisi daun pisang.

Hidangan ini biasanya disajikan dalam perayaan atau acara syukuran, menjadikannya makanan simbolis yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Nasi jaha tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga membawa makna kultural yang dalam.

Bagi banyak orang, nasi jaha adalah lebih dari sekadar makanan; itu adalah bagian dari identitas dan warisan budaya.

Tinoransak: Kuliner Nonhalal dengan Rasa Kaya

Tinoransak adalah salah satu kuliner nonhalal khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar daging babi. Dimasak dengan rempah pilihan seperti kunyit, bawang merah, serai, dan jahe, tinoransak menawarkan rasa yang kuat dan lezat.

Baca Juga :  Nasi Balap Puyung, Makanan khas Lombok yang Rasanya Bikin Rindu

Daging babi dibakar hingga matang, menghasilkan aroma yang menggoda. Bumbu khas Sulawesi Utara memberikan sentuhan rasa yang tidak terlupakan, menjadikan tinoransak salah satu hidangan paling dicari di wilayah ini.

Kawok: Eksplorasi Cita Rasa Ekstrem

Kawok adalah kuliner ekstrem yang menggunakan daging tikus hutan sebagai bahan utamanya. Masyarakat Sulawesi Utara hanya menggunakan tikus hutan dengan ekor putih yang memiliki daging empuk dan berserat halus.

Sebelum diolah, daging tikus dibersihkan dan dipanggang, mengeluarkan rasa gurih dengan sedikit pahit. Bagi yang penasaran, kawok menawarkan pengalaman mencicipi kuliner yang berbeda dari biasanya.

Walau ekstrem, kawok tetap menjadi bagian penting dari keanekaragaman kuliner Sulawesi Utara.

- Advertisement -