Tari Pabbitte Passapu, Kisah Karaeng Kajang saat Meminang Putri Cantik

Masyarakat Kajang dikenal sangat dekat dengan hal-hal mistis, namun tidak menjadikan mereka sombong dengan kemampuan yang dimiliki dan tetap memiliki rasa belas kasih kepada siapapun, baik kawan maupun lawan dan terutama kepada orang yang sudah tidak berdaya.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Kesenian yang ada pada suku Kajang yakni Tari Pabbitte Passapu yang identik dengan pakaian serba hitam. Pabitte Passapu merupakan tari menyabung destar (ikat kepala yang dibentuk dari kain batik segitiga) dan tari tradisional yang memiliki ciri khas tersendiri baik dari gerak maupun tata riasnya. Tarian ini dulunya hanya bisa disaksikan pada upacara-upacara tertentu saja.

Tari Pabbitte Passapu, meskipun secara khusus tidak memiliki makna yang terkait secara langsung dengan upacara pernikahan maupun dengan upacara-upacara lainnya, namun bagi Masyarakat Kajang jika menggelar sebuah upacara adat tanpa tarian tersebut terasa tidak lengkap.

Tarian ini mengalami sedikit perubahan terutama pada syair yang mengiringi bahkan dinyanyikan sendiri oleh penari. Syair tersebut menyesuaikan dengan konteks acara yang digelar dan biasanya syair yang dinyanyikan merupakan doa, harapan atau cerita yang melatarbelakangi acara tersebut.

- Advertisement -
Tari Pabitte Passapu
Tarian tersebut terinspirasi dari kebiasaan Masyarakat Kajang.

Tarian tersebut terinspirasi dari kebiasaan Masyarakat Kajang, yaitu menyabung ayam jika ada waktu senggang atau ketika lelah dengan segala aktivitas, maka menyabung ayam sebagai bentuk menghibur diri sekaligus ajang sosialisasi antar warga.

Tarian ini biasanya dilakukan jika ada keramaian atau pesta adat seperti pada acara pa’buntingang (pernikahan), pakkalombang (perlombaan), pakkatere dan acara-acara lainnya kecuali pada saat acara berkabung.

Setiap gerakan dalam tari Pabitte Passapu mempunyai maksud tertentu yang saling berkaitan. Gerakan tarian ini menggambarkan atau menceritakan bagaimana pa’bitte manu’ (sabung ayam).

- Advertisement -
Tari Pabitte Passapu
Setiap gerakan dalam tari Pabitte Passapu mempunyai maksud tertentu.

Asal Usul Pabitte Passapu

Sebenarnya dahulu kala, yang diadu adalah manusia, tetapi seiring berjalannya waktu, hal ini dianggap terlalu kejam dan merendahkan martabat manusia. Maka di gantilah dengan ayam. Sabung ayam merupakan kegemaran dari para bangsawan dan dijadikan sarana pertaruhan atau perjudian.

Bangsawan yang saling bertaruh pun memamerkan kekuatan sihir dengan saling tikam namun tidak terluka sedikitpun. Tari Pabbitte Passapu mulai ada sejak Kerajaan Karaeng Kajang. Dahulu, Karaeng Kajang I (Raja Kajang I) pernah bertarung melawan seorang Karaeng tetangganya selama beberapa hari berturut-turut.

Baca Juga :  Filosofi Baju Pokko, Pakian Adat Toraja yang Kayak Akan Simbol dan Makna

Oleh karena kesaktian mereka berimbang, terpaksa pertarungan tersebut dihentikan dan mereka bersepakat untuk mengganti dengan ayam sabungan masing-masing. Apabila salah satu ayam sabungannya mati maka pemilik ayam tersebut juga akan dinyatakan kalah.

- Advertisement -