Suku Polahi dan Tradisi Perkawinan Sedarah

Kehidupan para penduduk suku Polahi diwarnai pula dengan adanya tradisi atau kebudayaan yang bersifat kontroversial.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Beberapa lama kemudian, datanglah kolonial Belanda yang kemudian semakin mendesak keberadaan orang-orang Maluku tersebut hingga mereka masuk ke pedalaman hutan dan mengisolasi warganya sampai dengan saat ini.

Inilah asal-usul dari Suku Polahi yang kemudian hidup dan menetap di pedalaman hutan dalam kelompok-kelompok kecil.

Tradisi Perkawinan Sedarah

Kehidupan para penduduk suku Polahi diwarnai pula dengan adanya tradisi atau kebudayaan yang bersifat kontroversial. Bahkan, sampai sekarang ini tradisi kontroversial tersebut masih sering dijalankan.

- Advertisement -

Tradisi ini adalah tradisi inses atau perkawinan sedarah. Inses atau perkawinan sedarah oleh kebanyakan orang memang dianggap sebagai hal tabu dan bahkan menjadi aib bagi siapapun. Namun, ternyata inses atau perkawinan sedarah ini kerap dilakukan oleh masyarakat Polahi.

Perkawinan antara ibu dan anak, atau ayah dan anak, serta perkawinan antara para saudara kandung sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh warga suku ini. Perkawinan sedarah dianggap wajar dan biasa saja bagi warga suku Polahi.

"<yoastmark

- Advertisement -

Inses atau perkawinan sedarah sebenarnya dilarang baik dari sudut pandang agama maupun karena alasan medis. Menurut medis, perkawinan sedarah dapat menghasilkan keturunan yang cenderung cacat. Anak hasil dari perkawinan sedarah diduga akan mengalami beberapa kelainan baik secara fisik maupun mental. Namun anehnya, hal ini tidak pernah dijumpai pada Suku Polahi.

Anak-anak yang lahir dari perkawinan sedarah tetap lahir dalam kondisi normal dan tidak memiliki cacat sama sekali. Anak-anak mereka juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

Tradisi inses sebenarnya terjadi sejak adanya pendudukan Belanda di Indonesia. Pemerintahan Belanda di Indonesia membuat Suku Polahi melarikan diri hingga ke dalam hutan. Mereka pergi ke hutan untuk bersembunyi hingga akhirnya terisolasi.

- Advertisement -
Baca Juga :  Sejarah Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Pertama di Pulau Lombok

Dengan jumlah masyarakat yang sedikit ini, mereka melakukan perkawinan dengan keluarga intinya sendiri untuk mendapatkan dan mempertahankan keturunan. Hal inilah yang menjadi tradisi turun-temurun bagi warga suku Polahi.

Keyakinan Dan Kepercayaan Suku Polahi

Keunikan lain dari suku Polahi adalah pada kepercayaan yang dimilikinya. Masyarakat Polahi memiliki tiga Tuhan yang disembah. Walaupun mereka memiliki tiga Tuhan namun keberadaan tiga Tuhan tersebut tidak pernah menjadi masalah atau perdebatan bagi warganya. Suku Polahi justru selalu patuh dan taat pada tiga Tuhan tersebut.

- Advertisement -