Bermula atas kesadaran lingkungan sekaligus bercampur resah ketakutan setiap tahunnya. Hujan pegunungan mengakibatkan pengikisan tanah-tanah dipinggiran sungai Aesesa dataran rendah yang kian parah mendekati rumah warga. Setidaknya kita sediakan payung sebelum hujan, atau menanam pohon sebelum banjir bandang menerjang rumah dan kebun-kebun kita.
Di era sekiranya tahun 80an yakni Bapak Abdurahman Daeng Maro selaku Kepala Desa Mbay 1, melakukan penanaman Bambu untuk pertama kalinya. 22 tahun kemudian, besok Kamis 3 Februari 2022 yang kedua kalinya bersama banyak pihak berkontribusi besar-besaran yang berkelanjutan.
Hari ini kita menanam atas bentuk perlindungan diri dari bahaya. Selain Tuhan yang menyelamatkan kita, tanaman Bambu juga demikian. Dengan memiliki tipe perakaran serabut dan anakan rumpun bambu yang banyak, berfungsi sebagai perekat yang mencengkram tanah-tanah dipinggiran sungai, sehingga tidak mudah terkikis atau terbawa oleh erosi aliran sungai.
Sekitar 600 bibit anakan bambu ditanam pada area 1000 m di sisi timur DAS Aesesa tsb. Aksi penanaman ini juga bertujuan untuk menjaga bantaran kali dan melindungi dari erosi. Ratusan anakan Bambu tersebut diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi NTT melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Kabupaten Nagekeo, yang bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lestari (Environmental Bamboo Foundation – EBF).
Yayasan ini merupakan sebuah organisasi nirlaba Indonesia yang didirikan oleh aktivis lingkungan Linda Garland pada tahun 1993 yang berbasis di Bali dan berafiliasi dengan International Bamboo Foundation (IBF) di Amerika Serikat dan Belanda.
Seperti yang diungkapkan Richard. W. Lamanape selaku Pemerintah Kelurahan Mbay I pada sambutan di pertemuan yang lalu, Jumat (28/1) di kantor lurah.
“Dalam rangka mendukung program Bupati Nagekeo berupa penghijauan di musim hujan dan sebagai bentuk gerakan aksi mencegah erosi di DAS Aesesa, Pemerintah Kelurahan Mbay I bersama Karang Taruna Mbay I dan Dimensi Indonesia Nagekeo, mengadakan aksi penghijauan melalui kegiatan penanaman Bambu.” Ucapnya.
Berdasarkan hasil kesepakatan dari pertemuan tersebut, maka kegiatan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 03 Pebruari 2022, berlokasi di tepi Timur Daerah Aliran Sungai Aesesa, dari Utara Jembatan Alorongga sampai dengan Selatan jembatan talang air, Kelurahan Mbay I. Dijadwalkan pada pagi hari pukul 06.30 wita.
Selain itu peserta yang hadir dalam kegiatan penanaman ini, selain oleh warga Kelurahan Mbay I, direncanakan juga melibatkan berbagai komponen dan komunitas antara lain, Karang Taruna Mbay I, Dimensi Indonesia, Remaja Masjid, Orang Muda Katolik, komunitas motor Rx-king Nagekeo, Pokdarwis Mangrovee Marpokot, Siswa-siswi dan Guru Madrasah, Siswa-siswi Pondok Pesantren, Para Lurah se kecamatan Aesesa, Babinsa dan Bain kamtibmas kelurahan, Linmas serta Komunitas Trash Hero Nagekeo.
Kegiatan penanaman yang diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 250 orang ini rencana akan dibuka dengan penanaman anakan Bambu oleh Camat Aesesa, yakni Bpk. Yakobus Laga Kota, para lurah, Kepala lingkungan dan Ketua RT se kelurahan Mbay I.