Di selatan Yogyakarta, Pantai Parangtritis dan Parangkusumo membentang sebagai dua saudara yang dipisahkan oleh waktu tetapi disatukan oleh lautan. Kedua pantai ini bukan sekadar hamparan pasir yang luas, tetapi juga tempat di mana mitos dan kenyataan bertaut erat.
Dengan ombak besar yang tak henti-hentinya menggulung bibir pantai dan gumuk pasir yang menjulang seperti gurun mini, Parangtritis dan Parangkusumo menawarkan lanskap yang tak hanya memukau mata, tetapi juga membangkitkan imajinasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Hanya berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat Yogyakarta, pantai ini telah lama menjadi magnet bagi wisatawan. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah senja, saat matahari tenggelam dan langit berubah menjadi kanvas raksasa yang dihiasi semburat jingga dan merah muda. Cahaya keemasan membias di permukaan air, menciptakan pemandangan yang seolah berasal dari dunia lain.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah mengelola kawasan ini dengan baik, menyediakan fasilitas penginapan dan pasar suvenir yang menawarkan berbagai oleh-oleh khas daerah. Namun, daya tarik utama Parangtritis dan Parangkusumo bukan hanya pada keindahan visualnya, tetapi juga pada beragam aktivitas yang bisa dilakukan.
Di gumuk pasir, wisatawan dapat mencoba sandboarding, meluncur bebas di atas lautan pasir dengan adrenalin yang berpacu. Mereka yang ingin merasakan sensasi berkendara di atas pasir dapat menyewa ATV atau menunggang kuda menyusuri garis pantai. Ada pula delman yang siap membawa pengunjung menikmati panorama pantai dari sudut pandang yang lebih santai.
Lihat postingan ini di Instagram
Bagi yang percaya akan keajaiban alam, Parangwedang, pemandian alami yang airnya mengandung belerang, menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar berendam. Konon, airnya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, menjadikannya tempat yang tidak hanya menyegarkan tubuh tetapi juga memulihkan jiwa.
Parangtritis dan Parangkusumo bukan sekadar destinasi wisata. Mereka adalah perpaduan antara legenda dan keindahan alam, antara ketenangan dan keganasan ombak, antara masa lalu dan masa kini yang terus hidup di setiap butiran pasirnya.