Mesundeng, Upacara Tradisional untuk Mengusir Bala dan Penyakit

Mesundeng bukan sekadar upacara, melainkan ungkapan penghormatan dan harapan kepada Tuhan, yang mengakar kuat dalam tradisi masyarakat Sangihe Talaud. Melalui berbagai tahap dan simbolisme yang mendalam, upacara ini mencerminkan kepercayaan dan kearifan lokal yang terus dijaga.

Nagekeo yang Tak Banyak Orang Tahu, Temukan di Edisi Spesial Ini!

Temukan kekayaan budaya, adat istiadat, sejarah, wisata, dan kuliner khas Nagekeo melalui Majalah Digital Dimensi Indonesia. Dikemas secara menarik dengan pendekatan ilmiah yang ringan.
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Mesundeng adalah sebuah ritus tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara, yang dikenal juga dengan nama Sundeng banua. Ritus ini bertujuan untuk mengobati wilayah dari bencana dan penyakit dengan cara pemujaan.

Upacara Mesundeng melibatkan beberapa tokoh penting, yaitu Ampuang, Baliang, Suruang, dan Pento. Ampuang, dua orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, berperan sebagai pemimpin upacara dengan meditasi dan pembacaan mantra. Baliang dan Suruang bertugas menari, sementara Pento membantu pelaksanaan upacara dan menjalani pelatihan.

Persiapan upacara melibatkan pembangunan sebuah rumah besar tanpa dinding untuk Ampuang, menggunakan kayu dimbalo yang terkenal mudah bertunas. Di sekitar rumah utama, dibangun daseng, tempat berlindung peserta selama upacara berlangsung.

- Advertisement -

Upacara ini dilakukan selama 5, 7, atau 9 malam berturut-turut, dimulai pukul 19.30 hingga 23.00. Di malam-malam ini, Ampuang duduk bersila dikelilingi Baliang dan Suruang, dengan berbagai sesaji di depannya seperti nasi kuning dengan telur, abu dapur, bara untuk membakar kemenyan, dan air untuk mencuci muka.

Pada malam kelima, acara puncak disebut mesalai atau menggoghahe peli, di mana seluruh peserta menarikan tari gunde secara meriah. Larangan membuat keributan selama upacara sebelumnya dihapus, menandai akhir dari ritus.

Setelah mesalai, diadakan penutupan dengan upacara menondong lapasi, yang berarti menurunkan perahu bala. Sebuah miniatur perahu berisi patung manusia diarak ke laut, dipercaya membawa pergi bala dan penyakit. Ritus ini adalah bentuk pujaan kepada Tuhan yang memberi kekuatan pada leluhur mereka.

Baca Juga :  Kampung Adat Prai Ijing, Tradisi dan Adat yang Karismatis
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 79.000

Baju Kaos Keren: Rakyat Biasa

Beli di Shopee
Toner Badan Saptadasa Glycolic Toning Solution Exfoliating Toner (AGET 250ML)

Rp 79.000

Bajo Kaos Anime One Piece: Zoro

Beli di Shopee
Holly Fashion♛ BR016 BH Bra sport Push Up

Rp 79.000

Baju Kaos Anak Gunung: Jejak Explorer

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 143.560

TORCH Shibata 2 Liter Tas Selempang Bahu Pria Wanita Unisex Ringan Anti Air

Beli di Shopee
Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Rp 15.300

Parpum Loundry 1 Liter Pewangi Pelicin Pelmbut Pakaian

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 50.000

Sepatu Sneakers Sepatu Kerja Kuliah Travelling Sepatu Olahraga...

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 125.000

TSepatu Olahraga Badminton Pria VR3 Low / Sepatu Olahraga Outdoor

Beli di Shopee
Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Rp 225.000

Lavio Sepatu Pria Wanita Unisex Safety Boots High Premium

Beli di Shopee
SHE Eureka Exfoliating Gel

Rp 72.000

Sepatu Lari Pria Navy Lis Stabilo Sneaker Olahraga Running Pria wanita Terbaru

Beli di Shopee
produk

Rp 109.540

Sepatu pria low - top, cocok untuk olahraga, lari, santai dan basket.

Beli di Shopee
produk

Rp 100.000

Baju Olahraga Lari Jersey Running Pria Anti UV By Azeesport

Beli di Shopee
produk

Rp 110.000

Singlet Atasan Olahraga/ Singlet Jersey Lari

Beli di Shopee