Lipa Saqbe, Tenun Sutra Warisan Mandar dengan 11 Motif

Indonesia memiliki beraneka ragam kain tradisional yang menjadi simbol dari budaya bangsa. Beberapa jenis kain Nusantara antara lain batik, songket, ulos, sasirangan, lurik, tapis, jumputan, dan tenun.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Dari kedua motif atau corak tersebut diturunkan penamaan lain berdasarkan filosofinya dari aspek sosial, religi, dan budaya.

Lipa Saqbe
Lipa Saqbe. KEMENDIKBUD

Turunan penamaan motif sarung sutra Mandar menurut Abbas (2002 : 21-23) yang dikutip oleh riset “Kajian Proses Pembuatan Motif Tradisional Sarung Sutra Mandar Menggunakan ATBM (Alat Tenun bukan Mesin)” (Muslim, 2018: 3) menyebutkan bahwa motif sarung sutra Mandar ada 11, yakni sure’ penghulu, sure’ mara’dia, sure’ puang limboro, sure’ puang lembang, sure’ batu dadzima, sure’ padzadza, sure’ salaka, sure’ gattung layar, sure’ penja, sure’ bandera, dan sure’ beru-beru.

Sarung sutra Mandar yang memiliki corak sure’ kotak-kotak dibangun dari garis-garis lurus yang berdiri vertikal dan melintang secara horizontal. Motif ini saling berpotongan satu dengan lainnya yang memiliki makna sebagai bentuk kuat dan tegas aturan dalam masyarakat Mandar.

- Advertisement -

Dari aspek sosial, garis vertikal mencerminkan hubungan antara pemimpin dan rakyatnya dan horizontal mencerminkan hubungan rakyat dengan rakyat. Keunikan dari sarung sutra Mandar lainnya adalah warna yang terang atau cerah seperti warna kuning, merah, hijau, biru, hitam, cokelat, dan putih dengan desain garis geometris yang lebar.

Polanya memang terlihat sederhana, terdiri dari unsur garis lurus, zig-zag, dan lengkung. Bahan baku sarung sutra Mandar menggunakan benang sutra, benang emas, dan benang perak sebagai bahan dasar pembuatannya. Hal ini menjadikan sarung sutra Mandar terlihat istimewa dan indah.

Tidak heran jika sarung sutra Mandar merupakan salah satu produk kain sutra paling halus di nusantara. Selain itu, sarung sutra Mandar hanya dipakai pada saat acara-acara tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, upacara keagamaan, atau kadang digunakan untuk Salat Jumat di masjid.

Baca Juga :  Filosofi Seppa Tallu, Pakaian Khas Toraja Khusus Pria
- Advertisement -