Dari Kota Mbay perjalanan saya bermula ke Kota Jogo. Kali ini rute menuju lokasi tidak begitu jauh. Hamparan perbukitan menjadi sinema dalam perjalanan. 10, 30, 50 menit bahkan lebih dari itu, tidak begitu pasti menit keberapa saya tiba di lokasi. Namun saya tetap menikmati perjalanan singkat ini.
Setibanya di pantai, kelap kelip butiran pasir berwarna putih dan hitam menambah cantik terlihat. Angin pantai, juga gemuruh ombak kecil semakin mendinginkan suasana. Bagi keluarga boleh saja membawa anak saat hendak berlibur di pantai ini.
Dari kejauhan sepertinya jelas, tebing ini terlihat lebih nyata daripada potretan yang beredar. Tebing batu berdiri kokoh hingga 10 meter dan memanjang sepanjang pantai. Tapi tidak diperbolehkan untuk naik ke atasnya. Masyarakat setempat percaya bila anda memanjat tebing, kesialan bertubi-tubi akan menimpa.
Konon katanya di bagian atas punggungan tebing terdapat batuan kembar tempat tinggal ular warna warni. Pada kunjungan kemarin, tidak ada wisatawan selain kami. Dan kali ini kami sedikit leluasa menikmatinya tanpa gangguan. Memotret, berlari, bernyanyi juga menikmati kopi. Sungguh dunia yang sempurna.