Gawi Ende Lio, Tarian Persatuan dan Persaudaraan Etnis Lio

One atau Naku Ae ini terdiri dari sekelompok pemuda yang berperawakan gagah yang bertugas memeriahkan Gawi.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Upacara syukuran yang biasa diselenggarakan sesuai musim panen itu disebut Mbama. Dalam upacara Mbama seluruh anggota suku berkumpul di One Ria atau Rumah Adat. Mula-mula mereka memberi sesajen dari hasil panen mereka kepada Ndu’a Ngga’e. Selanjutnya hasil panen tersebut dimakan bersama oleh seluruh anggota suku. Setelah upacara, baru diselenggarakan Gawi.

Tarian Gawi biasanya diawali dengan nyanyian secara bergantian oleh para peserta, pria dan wanita. Peserta wanita menyanyikan Bele Lele Lea, dan dijawab dengan nyanyian Lea Lele Bele oleh peserta pria. Begitu pula sebaliknya. Nyanyian ini terus dinyanyikan hingga jumlah peserta kian banyak dan Gawi makin ramai.

Selanjutnya peserta Gawi memberikan kesempatan kepada penyanyi khusus yang disebut Ata Sodha untuk mulai menyanyi atau Sodha mengiringi Gawi. Dahulu kala Ata Sodha mampu menyanyi selama tujuh hari tujuh malam. Kini Ata Sodha hanya mampu menyanyi selama semalam suntuk.

- Advertisement -

Untuk menarik napas sesaat Ata Sodha memberikan kesempatan sesaat kepada peserta Gawi menyanyiakan nyanyian yang disebut Oro.

Pemimpin suku yang menyelenggarakan upacara syukuran biasanya menjadi pemimpin tarian Gawi atau yang disebut Ulu. Jika dia berhalangan dapat diwakilkan kepada orang lain.

Pemimpin Gawi itu biasa disebut dengan ungkapan, Ulu Tau Pido Pu’u, yang artinya pemimpin yang mengatur jalannya tarian Gawi. Ulu memberikan aba-aba kepada para peserta tarian dengan menggerakkan tongkat yang berjumbai ekor sapi dengan tangan kanannya.

- Advertisement -

Orang kedua yang memimpin Gawi adalah Eko. Ungkapan yang ditujukan kepada Eko adalah Eko Tau Wio Wenggo. Eko berperan menjaga keberlangsungan tarian Gawi. Eko bertanggung jawab terhadap bebu ato iwa Gawi (Gawi itu ramai bersemangan atau tidak).

Eko melaksanakan aba-aba dari Ulu dengan menggerakan tongkat berjumbai ekor sapi ditangan kirinya. Kedua pemimpin itu dibantu oleh One atau Naku Ae. 

One atau Naku Ae ini terdiri dari sekelompok pemuda yang berperawakan gagah yang bertugas memeriahkan Gawi. Dengan kepandaian menarikan Gawi, mereka berupaya agar seluruh peserta dapat ikut larut dalam kegembiraan bersama dalam tarian itu.

- Advertisement -