Kabupaten Nagekeo, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (PORA) bekerja sama dengan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Kabupaten Nagekeo, akan menyelenggarakan Lomba Pacuan Kuda Reo Jarang Piala Bupati Nagekeo 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 15–21 Juni 2025 di Sirkuit Pacuan Kuda Desa Tonggurambang – Mbay.
Kegiatan ini dirancang sebagai agenda strategis yang menggabungkan nilai-nilai olahraga tradisional, pelestarian budaya lokal, pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus promosi destinasi wisata Nagekeo. Pacuan kuda bukan hanya sekadar ajang adu kecepatan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas kolektif masyarakat Flores—terutama sebagai bentuk warisan budaya yang terus dijaga dari generasi ke generasi.
Dengan mengangkat tema “Junjung Tinggi Sportivitas”, lomba tahun ini akan menonjolkan semangat keberanian, dan sportivitas—karakter yang telah melekat kuat dalam budaya masyarakat Nagekeo. Tema ini sekaligus menjadi simbol ajakan kepada generasi muda untuk turut berperan dalam menjaga tradisi sambil berinovasi di era modern.

Diperkirakan ajang ini akan diikuti oleh para joki dan pemilik kuda dari berbagai kabupaten di NTT, seperti Ngada, Manggarai, Ende, dan Sikka. Hal ini menunjukkan potensi pacuan kuda sebagai platform kompetitif regional, serta bukti konkret bahwa Nagekeo mampu menjadi pusat pengembangan olahraga berkuda di Kabupaten Nagekeo.
Lebih dari itu, Pacuan Kuda Piala Bupati Nagekeo 2025 juga akan memberikan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi kreatif dan UMKM lokal. Selama kegiatan berlangsung, akan dihadirkan berbagai stand kuliner, produk lokal, dan atraksi budaya yang dapat dinikmati masyarakat serta wisatawan. Ini akan menciptakan perputaran ekonomi langsung yang berdaya guna, sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata berbasis masyarakat.
Inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yang menempatkan budaya sebagai aset strategis dalam memperkuat daya tarik wisata serta membangun identitas daerah yang khas. Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Nagekeo tidak hanya memperkuat nilai-nilai kultural, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang-ruang ekspresi bagi masyarakat melalui pendekatan lintas sektor: olahraga, budaya, ekonomi, dan pariwisata.