Di ujung desa Tansaran Bidin, di kaki Kabupaten Bener Meriah, terdapat sebuah mahakarya alam yang mengungkap rahasianya hanya kepada mereka yang berani menapaki jalannya. Dikenal sebagai “Air Terjun Tansaran Bidin atau Air Terjun Pelangi“, keindahan ini tidak hanya terletak pada ketinggiannya yang mencapai 50 meter, tetapi juga pada pelangi yang sering muncul, melengkung sempurna kala matahari menyapa dengan sinarnya.
Namun, keajaiban ini tidak datang tanpa perjuangan. Dari pusat kota Bener Meriah, perjalanan menuju air terjun ini berjarak sekitar 35 kilometer, memakan waktu satu jam melintasi perdesaan dan perkebunan kopi yang harum aromanya. Namun, perjalanan sesungguhnya dimulai saat Anda meninggalkan kendaraan dan menjejakkan kaki di jalur setapak yang tersembunyi dalam hutan.
Lihat postingan ini di Instagram
Tantangan yang dihadirkan oleh jalur hutan ini sungguh memacu adrenalin—medan yang curam, tanah yang licin, dan tanjakan terjal menjadi sahabat sekaligus lawan. Tetapi di setiap langkah, alam menenangkan jiwa dengan pemandangan bunga-bunga liar yang bermekaran dan suara aliran sungai kecil yang mengiringi perjalanan Anda.
Setelah mendaki selama 90 menit, air terjun itu akhirnya menampakkan dirinya, megah dan penuh pesona. Air yang meluncur deras dari tebing-tebing tinggi terlihat seperti kristal cair yang menari di bawah sinar matahari. Dan di sela-sela percikan airnya, pelangi kerap hadir, seperti sebuah tanda bahwa alam ini menyambut kehadiran Anda dengan kehangatan yang murni.
Kelembapan di sekitar lokasi Air Terjun Tansaran Bidin membuat tanah licin, menuntut kehati-hatian ekstra, namun keindahan yang ditawarkan membuat setiap risiko terasa sepadan. Dalam kesejukan pancurannya, seolah segala penat dan beban hilang, larut dalam harmoni alam yang sempurna.
Tansaran Bidin bukan hanya sekadar tempat, melainkan sebuah pengalaman. Setiap langkah yang Anda ambil, setiap tantangan yang Anda hadapi, semuanya akan terbayar dengan pemandangan yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga menyentuh jiwa.