Masakan Khas Tanoh Gayo sering kali dipandang sebagai refleksi dari masyarakat dan budaya tempatnya berasal. Itulah mengapa, saat berwisata, turis selalu tertarik untuk mencicipi hidangan-hidangan lokal yang menggambarkan kekayaan tradisi suatu daerah.
Bagi masyarakat Gayo, yang hidup di dataran tinggi dengan keindahan Danau Lut Tawar sebagai latar belakangnya, mereka memiliki berbagai jenis tumbuhan dan ikan air tawar yang menjadi bahan utama dalam kuliner mereka.
Di antara hidangan khas Gayo, terdapat ikan depik, sebuah spesies ikan kecil yang hanya ditemukan di perairan Danau Lut Tawar. Ikan ini menjadi sajian penting dalam menu tradisional Gayo, dipadukan dengan gegarang, daun mint khas yang banyak tumbuh di pekarangan rumah warga Gayo. Daun ini memberikan aroma segar dan cita rasa yang khas, menjadikan setiap hidangan Gayo semakin menggugah selera.
Masakan tradisional Gayo dikenal dengan cara memasak yang sederhana namun mampu menghasilkan rasa yang mendalam dan melekat di lidah. Setiap hidangan bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah cerita yang menghubungkan generasi dan tanah kelahiran mereka.
Masam Jing
Lihat postingan ini di Instagram
Masam Jing adalah sebuah masakan berkuah yang rasanya mungkin akan mengingatkan kita pada tom yam khas Thailand, namun dengan sentuhan yang sangat unik dan lokal. Hidangan ini menggunakan ikan air tawar, seperti ikan mujahir yang hanya dapat ditemukan di Danau Lut Tawar, yang dimasak dengan berbagai rempah khas Gayo. Bahan utamanya meliputi bawang merah, bawang putih, kunyit, cabai, andaliman, dan tentu saja air secukupnya.
Proses memasak Masam Jing dilakukan dengan api kecil, memungkinkan bumbu-bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan, menghasilkan tekstur ikan yang lembut dan penuh rasa. Apa yang membedakan Masam Jing Gayo dari masakan berkuah serupa, seperti asam padeh dari Padang, adalah penggunaan daun gegarang—daun mint khas Gayo yang memberikan rasa segar serta aroma yang sangat khas, yang tak dapat ditemukan pada hidangan serupa dari daerah lain.
Masam Jing bukan hanya sebuah sajian lezat, tetapi juga sebuah cerminan kekayaan kuliner Gayo yang memadukan rasa pedas, asam, dan segar dalam harmoni yang sempurna.
PengatÂ
Lihat postingan ini di Instagram
Pengat adalah salah satu masakan khas Tanoh Gayo yang memanfaatkan ikan air tawar, seperti ikan mujahir, ikan bawal, atau ikan depik yang hanya ditemukan di Danau Lut Tawar. Meskipun bumbu-bumbunya hampir serupa dengan masam jing, cara memasaknya sedikit berbeda. Proses memasak Pengat dilakukan dengan api kecil, di mana kuahnya dimasak hingga mengental dan meresap sepenuhnya ke dalam daging ikan.
Perbedaannya terletak pada tekstur kuah yang lebih kental, berkat tambahan kemiri yang digunakan dalam resep ini. Kemiri memberikan rasa gurih yang lebih dalam, serta kekentalan yang membuat Pengat terasa lebih padat dibandingkan masam jing.
Hidangan ini menawarkan perpaduan rasa yang kaya, dengan ikan yang lembut dan kuah yang kaya rempah, menjadikannya hidangan yang sangat memikat dan tak terlupakan.