4 Wisata Legenda Aceh Tengah, Kaya Makna dan Tradisi

Dimensi Indonesia akan mengajak Anda menyelami keindahan alam Aceh Tengah sekaligus mengungkap cerita rakyat yang menyertainya.

Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia! Selengkapnya
X

Goa Loyang Datu: Kisah Pengkhianatan dan Keajaiban di Tanoh Gayo

Wisata Legenda dari Aceh Tengah
Wisata Legenda dari Aceh Tengah

Di desa Isaq, Goa Loyang Datu berdiri sebagai saksi bisu legenda yang penuh intrik dan keajaiban. Dengan luas ruang mencapai 1.980 meter persegi, goa ini memiliki keindahan yang memukau—di dasarnya mengalir sungai kecil lengkap dengan air terjun yang memberikan suasana magis. Namun, keelokan Goa Loyang Datu juga menyimpan kisah tragis tentang keluarga dan pengkhianatan.

Dikisahkan, pada zaman dahulu kala, Muyang Mersa, penguasa daerah Linge, memiliki seorang anak kesayangan bernama Merah Mege. Sayangnya, kecemburuan dari abang-abangnya menjadi awal dari tragedi. Dengan tipu muslihat, mereka membawa Merah Mege ke dalam hutan dan mendorongnya ke dalam Goa Loyang Datu. Setelah itu, mereka kembali ke rumah dan berbohong kepada ayah mereka, mengatakan bahwa Merah Mege telah hilang.

Muyang Mersa yang sangat terpukul dengan berita tersebut mulai mencurigai sesuatu setelah melihat tingkah aneh dari anjing kesayangan Merah Mege. Setiap kali diberi makan, anjing itu selalu membawa makanannya pergi. Muyang Mersa pun memutuskan untuk mengikutinya, dan perjalanan itu membawanya ke Goa Loyang Datu. Di sana, ia menemukan Merah Mege yang masih hidup, meski terjebak di dasar goa.

- Advertisement -

Goa Loyang Datu kini menjadi simbol keajaiban dan pengharapan, mengingatkan setiap pengunjungnya pada kekuatan cinta seorang ayah dan kesetiaan seekor hewan peliharaan. Selain legenda yang menggetarkan hati, keindahan alam goa ini menjadikannya destinasi wajib bagi siapa saja yang berkunjung ke Tanoh Gayo.

Atu Belah: Legenda Pengorbanan di Tanoh Gayo

batu bela
Wisata Legenda dari Aceh Tengah

Di Desa Penarun, Kecamatan Linge, berdiri sebuah batu besar yang terbelah dua dengan sempurna di bagian tengahnya. Batu itu, yang dikenal sebagai Atu Belah, tak hanya menjadi keajaiban alam tetapi juga menyimpan salah satu legenda paling populer dari Tanoh Gayo—kisah pilu tentang keluarga, kemiskinan, dan pengorbanan.

Baca Juga :  Air Terjun Kanto Lampo Bali: Destinasi Wisata Alam Murah Meriah di Gianyar

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga miskin dengan seorang ayah, ibu, dan dua anak. Sang ayah bekerja keras mengumpulkan belalang untuk makanan keluarga mereka. Namun, suatu hari, salah satu anak yang kelaparan mengambil belalang dari sarang yang telah dikumpulkan dengan susah payah. Sayangnya, ia lupa menutup kembali sarang itu, sehingga semua belalang terbang pergi.

- Advertisement -

Ketika sang ayah mengetahui kejadian itu, ia sangat marah, terutama kepada istrinya yang dianggap lalai membiarkan hal itu terjadi. Perasaan bersalah dan kesedihan mendalam menguasai hati sang ibu.

Tak mampu menahan beban, ia pergi menuju Atu Belah. Di sana, ia memohon agar batu itu membuka mulutnya. Dengan keajaiban yang tak terduga, batu tersebut terbelah, dan sang ibu masuk ke dalamnya sebelum batu itu kembali mengatup, menelannya untuk selamanya.

Kini, Atu Belah menjadi simbol pengorbanan dan keikhlasan seorang ibu, meninggalkan pesan mendalam bagi masyarakat Tanoh Gayo. Batu ini berdiri sebagai peringatan abadi akan betapa kuatnya cinta seorang ibu, bahkan dalam menghadapi kemiskinan dan kesulitan hidup. Setiap sudutnya membawa pengunjung merenungkan makna keluarga dan pengorbanan tanpa pamrih.

- Advertisement -