Gading Gajah, Mas Kawin Pernikahan Lamaholot Simbol Penghargaan Kepada Gadis

Pemberian mas kawin berupa gading gajah di Wulandoni Kabupaten Lembata sekarang ini masih dipraktikkan secara ketat. Tidak ada pernikahan tanpa gading gajah.

Mau nulis? Lihat caranya yuk!
Bagikan keindahan Indonesia yang ada disekitarmu di Dimensi Indonesia!

Kesediaan menyerahkan mas kawin gading gajah kepada keluarga wanita pertanda membangun suasana harmonis bagi kehidupan sosial budaya setempat. Meski di Wulandoni Kabupaten Lembata tidak memiliki gajah, kaum pria tidak pernah gentar memenuhi pemberian mas kawin gading gajah.

Mulai tahun 1970-an, gadis Lamaholot khususnya di daerah Wulandoni Kabupaten Lembata tidak boleh keluar rumah tanpa perlindungan, pengawalan, dan pengawasan pihak keluarga. Mereka bahkan tidak bisa keluar rumah pada malam hari.

Dalam masyarakat Wulandoni Kabupaten Lembata, tidak ada pernikahan tanpa gading gajah. Pernikahan gadis asal Lembata selalu ditandai dengan pembicaraan mas kawin gading gajah.

- Advertisement -

Gading merupakan unsur penting dalam lembaga pernikahan. Selain dipandang sebagai tradisi yang memiliki nilai-nilai luhur dan bentuk penghargaan terhadap perempuan, namun di satu sisi juga sebagai pengikat pertalian kekeluargaan dan simbol untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan sebagai suami istri. Gading juga dianggap sebagai suatu syarat utama pengesahan berpindahnya suku perempuan ke suku laki-laki.

Ada beragam gading yang di gunakan berupa emas, perak, uang, maupun hewan seperti kerbau, sapi dan kuda. Di daerah tertentu gading berupa barang khusus. Unik pada masyarakat Lamaholot nilai seorang perempuan pada maskawin dikonkritkan dalam bentuk nilai dan ukuran gading gajah yang sulit diperoleh.

Secara umum, ukuran dan jumlah gading tergantung pada status sosial seorang gadis, juga sistem pernikahan yang ditempuh serta kemampuan negosiasi dari keluarga laki-laki
kepada keluarga perempuan. Lebih dari itu, pendidikan juga terkadang menjadi ukuran dalam menentukan gading.

- Advertisement -
Mas Kawin gading gajah
Mas Kawin gading gajah. INT

Jika calon istri berasal dari keluarga dengan status sosial yang tinggi, jumlah gading jauh lebih banyak dan lebih panjang. Kalau anak gadis berasal dari keluarga sederhana, jumlah dan ukuran gading bisa dikompromikan.

Baca Juga :  Kebudayaan Etnis Tionghoa, Sumber Pariwisata Provinsi Riau

Jumlah gading  untuk meminag seorang perempuan berkisar antara 3 dan 7 batang. Jumlah 7 batang biasanya berlaku dikalangan bangsawan atau orang terpandang. Masyarakat bisa umumnya 3 batang. Harga gading gajah bervariasi, yaitu 13 juta sampai 100 juta perbatang tergantung ukurannya.

Gading adalah hak mutlak (calon) mempelai wanita dan kewajiban mempelai pria untuk memberikannya sebelum akad nikah dilansungkan. Pelaksanaanya dapat lakukan secara tunai dan boleh pula secara utang. Gading  merupakan lambang tanggung jawab mempelai pria terhadap mempelai wanita, yang kemudian menjadi isrtinya.

- Advertisement -

Gading memiliki tiga makna, yaitu makna metafisik, fisik, dan prestise sosial. Dikatakan memiliki makna metafisik karena gading dalam memahami transendemental sesuai kepercayaan marapu yang dimaksudkan untuk menjaga keserasian dan keseimbangan.

Secara fisik, gading bermakna untuk menjaga hubungan kekerabatan, kehidupan bersama saling tolong menolong, menghargai pihak pengantin perempuan sekaligus untuk melindungi perempuan.

- Advertisement -